Berawal Dari Penasaran Hingga Menjadi Fatal - Part 13
Jumat, 08 Maret 2019
Tulis Komentar
Desa Randu 1.0
Kedatangan
Tepat di malam jumat jam 10 malam, kami tiba di desa randu. Lebih tepatnya di tempat pesugihan yang tempo hari gw dan kedua temen gw kunjungi. Dua pohon randu besar di depan kami seolah-olah menjadi gerbang masuk. kali ini kami berjumlah 6 orang. Gw, andi, doni, bayu, alan dan reza. Ketiga orang baru ini temen lingkungan rumah gw yang menggantikan farid dan beni.
"Oh jadi ini tempatnya" ucap reza ke gw sambil memperhatikan kedua pohon randu di depannya.
Reza ini punya kelebihan lain yang gw dan temen-temen tidak mempunyainya. Sekilas gw melihat sosok wanita cantik yang mencoba memberi peringatan ke gw. Tapi tidak gw hiraukan. Gw takut kalau temen-temen mengetahui ada yang mengikuti diri gw.
Kami mulai melangkah di jalan setapak menuju lokasi. Jaraknya kurang lebih 10 meter dari padepokan pesugihan, gw dan doni memasang handycam di tripod yang mengarah ke padepokan.
"Oke, mulai merekam!" Setelah terpasang gw dan doni melanjutkan jalan menyusul teman-teman yang sudah berada di padepokan. Meninggalkan handycam yang terpasang di tripod, sudah mulai merekam ke arah padepokan.
"Sisanya dipasang dimana fad?" Tanya andi ke gw yang masih membawa dua handycam di dalam tas.
"Sini gw pasangnya ke arah kuburan" ya satu handycam gw pasang shoot ke arah kuburan tua yang berjumlah 6 kuburan.
"Terus iki dewe harus ngapain?" Tanya alan ke gw yang cukup membingungkan gw juga mau ngapain lagi setelah ini.
"Handycam nya sisa satu to?? Sini aku bawa nya. Aku tak semedi ning kene. Kalian tinggal ke arah sendang deket randu gak apa" ucap reza cukup mengagetkan kami semua akan keberaniannya ditinggal sendiri.
Baru kaki melangkah beberapa langkah, reza memanggil kami kembali.
"Kasih rokoknya, sama korek!"
"Ooo wedus! Tak kiro ono opo. Marakke kageti wong wae!" Ucap gw ke reza. Temen-temen yang lain terkekeh melihat tingkah laku satu orang ini.
Kami melanjutkan jalan kembali menuju sendang yang mengalir ke arah pohon-pohon randu. Tentunya penerangan yang kami bawa seadanya.
"Sreekkk...srekkk...sreekkk..."
Gw dan temen-temen lain mendengar suara orang seperti menyeret kaki. Mencari sumber suara tersebut, dibalik semak-semak yang tinggi dan lebat.
Belum ada Komentar untuk "Berawal Dari Penasaran Hingga Menjadi Fatal - Part 13"
Posting Komentar