Berawal Dari Penasaran Hingga Menjadi Fatal - Part 11

Feeling

Mohon maaf ada alasan yang tidak dapat saya jelaskan, nama desa saya ganti dengan nama samaran yang lain.

Andi, doni dan gw (fadli)

Seminggu setelah kunjungan ke tempat mbah tunggak, kita bertiga pergi ke daerah boja untuk mengambil tiga ekor ayam di rumah saudara nya andi. Sementara farid dan beni mempersiapkan keperluan lainnya. Ya! Malam ini kami merayakan kenaikan kelas ke kelas 3. Gangguan dari mereka juga sudah tidak pernah ada lagi. Kami juga mengundang mbah tunggak hadir di acara syukuran ini. Walaupun beliau menolak tapi dengan sedikit paksaan beliau mau.

"Nah kalau beli di saudara sendiri kan beli dua dapet satu ekor" ujar andi sambil tertawa.

Selesai urusan soal ayam kita bertiga segera beranjak pulang. Di tengah perjalanan gw melihat ada arah petunjuk yang terbuat dari kayu bertuliskan "desa Randu belok kiri" (maaf nama desa yang sebenernya gw sensor).

"Stop!" Ucap gw dadakan membuat andi dan doni sedikit kaget. Gw meminta doni berhenti menepi.

"Kenapa fad? Kaget gue" jawab doni.

"Kita mundur, belok ke kiri tadi ke arah desa godong" perintah gw ke doni.

"Ono opo sih bro?" Tanya andi yang heran karena perintah gw.

"Enggak tau, cuma feeling aja. Coba kita kesana dulu" feeling gw mengatakan ada sesuatu disana.

"Ono-ono wae.." Gerutu doni yang agak keberatan tapi mengikuti yang gw mau.

Perjalanan menuju desa randu kurang lebih menempuh waktu 15-20 menit. Kami jalan hanya mengikuti petunjuk yang ada. Sesekali bertanya sama penduduk sekitar. Jalanan awal halus tapi begitu memasuki desa jalanan berubah menjadi tanah bebatuan. Pemandangan kanan kiri hutan karet. Begitu memasuki desa pemandangan berubah persawahan.

"Mas mas ini desa randu?" Tanya gw ke penduduk yang lagi naik sepeda bersebelahan dengan mobil yang kami tunggangi.

"Nggih bener mas. Mas nya mau kemana?" Penduduk yang gw tanya, balik bertanya.

"Hmm mas nya mau ketempat padepokan?" Tanya penduduk yang disebelah gw enggak yakin niat kedatangan kami di desa ini.

"Hah padepokan? Tempat apa itu mas? Dimana itu mas?" Gw berondong dengan kalimat tanya.

"Biasanya yang datang kesana rata-rata bawa mobil kayak mas-masnya ini. Datang dari kota" jawab penduduk desa ini.

"Kalau mau tau tempatnya, nanti mas nya lurus saja. Kurang lebih sekitar satu kilo dari sini ada perempatan pertama, mas nya belok ke kanan. Dari situ nanti kurang lebih 500 meter sudah sampai" jawab mas nya menunjukan arah. Tak lupa gw mengucapkan terimakasih.

Kami lanjut jalan pelan-pelan karena kondisi jalan memang tidak memungkinkan untuk mobil sedan berjalan cepat. Sampai perempatan yang di maksud kami belok ke kanan. Di tepi kanan-kiri jalan tumbuh pohon-pohon besar tinggi menjulang ke atas. Tibalah kami di ujung tujuan. Dua pohon randu besar seakan-akan menyambut kedatangan kami.

"Tempat apa ini?" Tanya andi entah kepada siapa. Karena gw sendiri juga baru tau ini tempat. Begitu pula dengan doni.

Kita bertiga langsung turun dari mobil mengikuti jalan setapak yang sudah ada. Kami memasuki hutan. Jalannya lumayan masuk ke dalam dari tempat mobil di parkirkan. Sampai lah kita tiba di tempat tujuan. Berdiri padepokan kecil di tengah-tengah sendang. Kami melihat-lihat sekitar ada kuburan yang jumlahnya hanya 6 kuburan.

"Terakhir yang dikubur disini tahun 1983" ucap gw yang di dengar andi dan doni.

"Fad lihat sini!" Perintah andi dan doni yang sudah berdiri di tengah-tengah padepokan.


Gw melihat adanya sesajen seserahan. Entah diperuntukan ke siapa gw enggak tau.

"Ini tempat pesugihan!" Ucap gw yakin.

Gw meminta andi mengambil gambar tempat ini dari hp nya. Kamera yang seadanya dulu. Kurang lebih sekitar 15 menit kita berada di tempat itu. Tidak ada tanda kehidupan dari warga desa di sekitaran sini.

"Mbah tunggak yang jemput aku sama beni nih?" Tanya farid melalui sms yang gw baca.

Sepanjang perjalanan pulang ke rumah, gw tau kalau kedua sahabat gw ini juga penasaran. Tapi enggak tau harus siapa dulu yang memulainya.


Belum ada Komentar untuk "Berawal Dari Penasaran Hingga Menjadi Fatal - Part 11"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel